Rabu, 11 Maret 2015

ini dia soprter yang saya suka di inggris "GREEN STREET ELITE" dari westham united

suporter West Ham United F.C. adalah pengikut klub sepak bola Inggris yang berasal dari London Barat, West Ham United Football Club, yang didirikan sebagai Ironworks Thames pada tahun 1895. Ada 670.000 suporter yang terdata oleh klub dan lebih dari 250.000 orang menyukai halaman klub di Facebook.[1] Situs resmi klub berada dalam daftar sepuluh besar situs klub sepak bola Inggris yang paling sering dikunjungi oleh orang-orang di Amerika Serikat.[2] Suporter mereka juga terkait dengan elemen hooliganisme sepak bola,[3] dan memiliki rivalitas keras dengan beberapa klub lain, terutama Millwall.

Demografi

Mayoritas suporter West Ham adalah laki-laki.[4]
West Ham adalah satu-satunya klub di borough Newham dan mayoritas orang di borough tersebut mendukung West Ham.[1] Kehadiran rata-rata di Boleyn Ground, kandang mereka, selama enam musim terakhir adalah lebih dari 33.000 orang per musim,[5] dan meskipun terdegradasi sebagai juru kunci Liga Utama Inggris 2010-11, kehadiran di kandang mereka rata-rata 33.426, tertinggi kesebelas dari semua klub Liga Utama.[6] Secara tradisional, penggemar West Ham berasal dari London (di London Timur khususnya), dan home counties, namun penggemar klub ini juga merata di seluruh dunia terutama di Barcelona,[7] Tenerife,[8] Serbia,[9] Australia,,[10] dan Skandinavia yang memiliki lebih dari 800 anggota.[11]

Lagu

Selain lagu sepak bola yang umum digunakan fan-fan di Inggris, suporter West Ham menyanyikan I'm Forever Blowing Bubbles,[12] yang dianggap sebagai lagu resmi klub.[13] Lagu pujian juga telah diciptakan dan dinyanyikan untuk pemain, terutama Paolo Di Canio,[14] Christian Dailly,[15] Bobby Zamora,[16] Frank Lampard[16] Pop Robson dan Luděk Mikloško[17]

Pahlawan dan pengkhianat

Suporter West Ham telah menamai beberapa pemain selama bertahun-tahun sebagai 'favorit penggemar', terutama Paolo Di Canio,[18] Bobby Moore,[19] Julian Dicks[20] dan Carlos Tevez.[21]
Suporter juga metampilkan semangat untuk menyalahkan mantan pemain yang dianggap tidak memedulikan klub, atau merugikan klub. Paul Ince,[22] Frank Lampard,[23] Jermain Defoe,[24] Craig Bellamy[25] dan Nigel Reo-Coker[26] telah mendapat kekerasan verbal dan dimusuhi publik Upton Park. Namun, pemain seperti Joe Cole, Michael Carrick, Rio Ferdinand,[27] Bobby Zamora dan Carlos Tévez[28] menerima tepuk tangan dan bahkan tepuk tangan berdiri untuk menghormati kontribusi mereka bagi klub.

Rivalitas

Rivalitas terlama dan terpanjang suporter West Ham adalah rivalitas dengan fans Millwall,[29] dengan kedua belah pihak menyebut yang lain sebagai pesaing utama mereka.[30]
Persaingan antara Millwall dan West Ham selalu menjadi sebuah pertemuan yang sengit, dari pertemuan pertama - 'pertandingan persahabatan' pada tanggal 23 September 1897, Thames Ironworks yang baru dibentuk (belum dikenal sebagai West Ham) kalah 2-0 - sampai pertemuan terbaru dalam pertandingan Divisi Championship pada bulan Februari 2012.
Pada tanggal 17 September 1906 di sebuah pertandingan Western League, pertemuan yang sangat ganas menyebabkan satu pemain terlempar ke papan iklan logam dan yang lain ditandu keluar setelah mendapat tekel keras. East Ham Echo melaporkan: "Dari sepakan pertama bola, pertandingan ini tampaknya akan penuh masalah, tetapi tensi meledak ketika Dean dan Jarvis bertabrakan (Dua pemain Millwall diusir selama pertandingan). Ini cukup merangsang kegembiraan di antara para penonton. Kerumunan di tepi tertular kegembiraan tersebut, perkelahian bebas terjadi."[31]
Pada tahun 1926, pemogokan umum dimulai oleh para pekerja di East End, yang sebagian besarmerupakan pendukung West Ham, tetapi pekerja galangan kapal di Isle of Dogs, yang dipenuhi fan Millwall, menolak untuk menunjukkan dukungan mereka, memprovokasi kemarahan massa.
Pada tahun 1972, sebuah pertandingan testimonial untuk bek Millwall, Harry Cripps dirusak oleh pertempuran sengit antara dua "firma" klub itu, kelompok hooligan yang berniat melakukan kekerasan.
Millwall dan West Ham United, dipisahkan oleh Sungai Thames, hanya berjarak 5 mil.[32]
Empat tahun kemudian, seorang pendukung Millwall, Ian Pratt, meninggal di Stasiun New Cross[33] setelah jatuh dari kereta api saat berkelahi dengan fans West Ham. Serangkaian selebaran kemudian didistribusikan di pertandingan-pertandingan kandang Milwall, bertuliskan: "Seorang fan West Ham harus mati untuk membalaskan dendamnya".[34]
Pada pertandingan Piala Liga Inggris pada 25 Agustus 2009, bentrokan terjadi antara kedua belah pihak di luar Upton Park. Polisi memperkirakan ratusan penggemar terlibat. Pendukung Millwall, Alan Baker ditikam[35] dan ditinggalkan berjuang untuk bertahan hidup.[36][37] Lapangan permainan diserang tiga kali oleh para pendukung West Ham, menyebabkan laga ditunda.[38] Football Association menyelidiki kedua klub, dan akhirnya West Ham didenda £115.000. Mereka didakwa telah gagal untuk memastikan fans mereka menahan diri dari kekerasan, perilaku mengancam, cabul dan provokatif dan memasuki lapangan permainan. Millwall dibersihkan dari semua tuduhan.[39]
Kekerasan di kalangan penggemar di pertandingan antara kedua klub dapat menjadi begitu keras, dan telah ada permintaan untuk tidak pernah lagi membiarkan permainan antara keduanya dalam kompetisi piala dan bahwa setiap pertandingan liga mendatang dimainkan di balik pintu tertutup.[40]
Pertandingan melawan tim London lainnya, seperti Chelsea dan Tottenham juga dianggapderby dan kekerasan telah terjadi antara penggemar, meskipun persaingan tidak intens seperti antara West Ham dan Millwall.[41][42]

Tradisi

Rumah publik Boleyn di persimpangan Green Street dan Barking Road.
Stadion West Ham terletak di dekat persimpangan Green Street dan Barking Road di Newham. Pada persimpangan itu terdapat rumah publik Boleyn, secara tradisional digunakan oleh fans West Ham pada hari pertandingan. Penggemar timm lawan tidak diinginkan berkunjung dan kekerasan telah terjadi di daerah ini.[43] Karena kedekatannya dengan stadion dan penggunaannya oleh fans West Ham, pub ini telah sering ditutup sebelum dan sesudah permainan melawan klub yang memiliki persaingan dengan West Ham.[44] Suporter West Ham juga secara tradisional menggunakan rumah publik Queens di Green Street dan dekat dengan stasiun Upton Park, dan telah sering menjadi ajang kekerasan yang melibatkan suporter West Ham.[45] Suporter West Ham juga menggunakan Greengate, Wine Bar dan pub Village di Barking Road.[46]

Majalah suporter

Dimulai pada akhir 1980-an, banyak majalah suporter terbit, ditujukan untuk penggemar West Ham. Ini termasuk The Cockney Pride, The EastEnd Connection, The Loyal Supporter, UTD United, The Boleyn Scorcher, Never Mind the Boleyn, Forever Blowing Bubbles, Ultimate Truth, We Ate All the Pies, Fortunes Always Hiding, The Ultimate Dream, On a Mission From God, The Water in Majorca, On the Terraces dan Over Land and Sea. Hanya yang terakhir ini yang masih diterbitkan.[47]

Rasisme, kekerasan dan hooliganisme

Suporter West Ham memiliki tradisi kekerasan dan hooliganisme.[43] Kandang mereka, Boleyn Ground, juga telah menyaksikan rasisme di antara penggemar dan di sini, hooliganisme sepakbola berasal dari para bovver boy pada tahun 1960.[48] Simpatisan Front Nasional telah membagikan selebaran merka di luar Upton Park, terutama setelah peluncuran surat kabar pemuda 'Bulldog' pada tahun 1977, dan telah berhasil menjual memorabilia klub yang membawa slogan dan motif 'NF'.[49]
Tato seorang fan West Ham
Kaus klub dengan slogan mafia
Asal-usul hubungan West Ham dengan kekerasan terorganisir terkait sepak bola dimulai pada tahun 1960 dengan berdirinya The Mob Mile End (dinamai berdasarkan daerah 'keras' di East End, London).[48]
Selama tahun 1970-an dan 1980-an (era utama untuk kekerasan terorganisir terkait sepak bola) West Ham memperoleh ketenaran lebih lanjut untuk tingkat hooliganisme di basis penggemar mereka dan perilaku antagonis terhadap saudara sendiri dan suporter lawan, dan polisi. Selama tahun 1970-an pada khususnya, kelompok rival dari suporter West Ham dari daerah tetangga (kebanyakan dari Barking & Dagenham) sering bertempur satu sama lain selama permainan.
Pada 1980, klub dipaksa memainkan pertandingan Piala Winners melawan Castilla CF di balik pintu tertutup ke stadion kosong setelah suporter mereka merusuh di pertandingan tandang di Bernabeu.[50] Pada tahun 1985, lima penggemar ditikam di feri Selat Inggris ke Prancis setelah pertempuran yang melibatkan penggemar dari West Ham, Manchester United dan Everton.[51] Pada tahun 2006, pada penampilan terakhir mereka di kompetisi Eropa, 20 suporter West Ham dihadapkan ke pengadilan Italia setelah penangkapan mereka setelah berkelahi dengan pendukung tuan rumah di Sisilia, sebelum dan sesudah pertandingan West Ham melawan Palermo di laga tandang Piala UEFA 2006-07. Di kandang, fan West Ham memakai kaus bertuliskan slogan "The Mafia" - merujuk ke Sisilia, rumah Costa Nostra. Hal ini dipandang serius oleh fan Palermo. Enam penggemar West Ham, enam petugas polisi dan lima warga sipil menderita luka ringan dalam sebuah pertempuran di Sisilia. Suporter Palermo melemparkan botol dan kursi di distrik Teatro Massimino di kota tersebut. 500 orang terlibat dalam perkelahian dan polisi diserang. Polisi anti huru-hara membutuhkan lebih dari satu jam untuk menghentikan kekerasan. Seorang saksi mata mengatakan, "Penggemar West Ham berperilaku seperti binatang, berkeliaran di jalanan, botol di tangan, mencari siapa saja untuk melawan".[52] Lebih dari 2.500 suporter West Ham melakukan perjalanan ke Palermo untuk menyaksikan permainan.[53]

Inter City Firm

Aktif pada tahun 1970-an, 1980-an dan 1990-an, penggemar West Ham membentuk Inter City Firm ('ICF'), sebuah firma hooligan sepak bola Inggris yang terkait dengan klub. Mereka adalah salah satu yang paling firma hooligan yang paling ditakuti.[54] Nama itu berasal dari penggunaan kereta InterCity untuk laga tandang.[55] ICF adalah salah satu firma yang memelopori gerakan "kasual" pertama, disebut demikian karena mereka menghindari polisi dengan tidak mengenakan pakaian yangberhubungan dengan sepak bola. Kegiatan kekerasan mereka tidak terbatas pada derby lokal saja, mereka bertujuan untuk menimbulkan masalah di setiap pertandingan. Selama 1990-an, dan sampai hari ini, pengawasan yang canggih dan kepolisian, ditambah dengan dukungan dari klub dan tindakan masyarakat, telah mengurangi tingkat kekerasan, meskipun persaingan dengan Millwall, Tottenham Hotspur dan Chelsea tetap ada.

Protes dan serangan lapangan

West Ham penggemar telah mengambil bagian dalam serangan lapangan dan protes terhadap dewan direksi klub dan dirasakan salah urus keuangan klub, setelah penampilan buruk di lapangan atau untuk menunjukkan ketidaksetujuan pada penjualan atau pembelian pemain seperti Lee Bowyer.[56][57][58] Serangan lapangan lain yang terkenal terjadi pada 1990-an terhadap peluncuran The Hammers Bond, sebuah surat utang yang akan memaksa penggemar membeli obligasi sebelum mereka bisa membeli tiket musiman.[57] Pada tahun 1992, demonstrasi pasca-pertandingan digelar, melawan rencana penerapan surat utang tersebut dan direktur baru, Peter Storrie, sebelum pertandingan kandang melawan Wimbledon diikuti oleh serangan lapangan di laga kandang melawan Everton dan Arsenal. Direksi dipengaruhi oleh protes itu dan mengumumkan bahwa pembelian obligasi tidak lagi diperlukan untuk membeli tiket musiman.[59] Dari 19.301 obligasi awalnya tersedia, kurang dari 1000 terjual.[60]

Dalam budaya modern

Film tahun 2005, Green Street Hooligans (jalan di mana Boleyn Ground berdiri) digambarkan seorang mahasiswa Amerika, diperankan oleh Elijah Wood, terlibat dengan sebuah firma fiksi yang berhubungan dengan West Ham, dengan penekanan pada rivalitas dengan Millwall.[61][62] Meskipun mereka awalnya memperbolehkan syuting di dalam stadinon West Ham, direksi West Ham menarik izin mereka setelah mereka sadar akan isi kekerasan dari film tersebut.[62] Hooliganisme di West Ham lagi-lagi disorot dalam Cass, sebuah film 2008, berdasarkan pada kehidupan seorang mantan hooligan yang terkenal, Cass Pennant.[63]

12 tempat wisata terkenal di jogja

Sejumlah tempat wisata di Jogja adalah destinasi favorit yang ada dalam daftar tempat wisata di Indonesia, terkenal di kalangan domestik hingga para turis mancanegara. Jogja adalah daerah wisata dengan pelbagai keunikan dan kekayaan budaya yang mempesona. Selain itu, wilayah yang dipimpin oleh seorang sultan tersebut juga memiliki keindahan alam yang memikat serta kehidupan masyarakat lokal yang unik.
Di Jogja, Anda dapat menjumpai dua landmark yang telah dinyatakan UNESCO sebagai warisan kebudayaan dunia, yakni Borobudur dan Prambanan. Candi Borobudur adalah salah satu keajaiban dunia. Sementara Candi Prambanan adalah candi Hindu termegah yang ada di Indonesia, merupakan yang terbesar pula di kawasan Asia Tenggara. Tak kurang pula bila Anda mengeksplorasi keindahan alam wisata Gunungkidul hingga pesona wisata Kaliurang di kaki Gunung Merapi yang menawan itu.
Pesona tempat wisata di Jogja bahkan dapat Anda temui dengan pengalaman wisata belanja dan mencicipi aneka kuliner Jogja yang memikat. Membeli beberapa oleh-oleh khas Jogja adalah salah satu kegiatan yang lazim dilakukan wisatawan yang pernah menginjakkan kaki di kota yang disebut juga sebagai Kota Pelajar ini. Statistik kepariwisataan Jogja membuktikan bahwa pertumbuhan kunjungan wisata ke Jogja mengalami pertumbuhan rata-rata setiap tahun sebesar 5.8% sepanjang 2005 – 2012. Kunjungan wisata Jogja di tahun 2012 mencatatkan angka 3.4 juta turis domestik dan 148 ribu turis mancanegara.

Tempat Wisata di Jogja

Berikut ini adalah sejumlah tempat wisata di Jogja yang paling terkenal dan merupakan destinasi wisata Jogja yang menarik untuk dikunjungi.

1. Candi Prambanan

Inilah candi Hindu terbesar di kawasan Asia Tenggara, berketinggian 47 meter dan telah dinyatakan sebagai salah satu warisan kebudayaan dunia pada tahun 1991 oleh UNESCO. Inilah pula candi Hindu paling megah yang ada di Indonesia. Candi Prambanan ini terletak di perbatasan antara 2 provinsi, yakni Jogjakarta dan Jawa Tengah. Objek wisata Jogja ini memiliki panorama nan memikat, sungguh eksotik di kala senja tatkala cahaya matahari menyinari bangunan candi dengan gradasinya yang mempesona. Dari dekat, Anda dapat menyaksikan pemandangan arsitektur dan desain candi yang begitu indah.
Candi Prambanan di Jogja
Candi Prambanan di Jogja
Candi Prambanan adalah sebuah tempat wisata di Jogja dengan riwayat yang tua. Letak posisi candi Jogja yang satu ini dengan Candi Borobudur tidaklah berjauhan, hal ini memberikan pesan kuat bahwa sejak dahulu kala telah terjadi keharmonisan antar pemeluk agama Buddha dan Hindu di tanah Jawa.
Sejarah Candi Prambanan dimulai pada tahun 850 Masehi, pertama kali dibangun oleh Rakai Pikatan dari Dinasti Syailendra yang berkuasa pada ketika itu. Berdasarkan Prasasti Shivagrha yang berangka tahun 856 Masehi, candi di Jogja yang satu ini dibangun untuk menghormati Dewa Siwa. Masih berdasarkan prasasti, Candi Prambanan pada awalnya dinamakan Shiva-grha, yang artinya Rumah Siwa, dan selanjutnya disebut pula sebagai Shiva-laya, yang berarti Kerajaan Siwa.
Di kawasan wisata candi Jogja ini, terdapat kompleks besar bangunan candi yang menunjukkan bahwa Candi Prambanan adalah pusat kegiatan pemujaan dan acara keagamaan. Penemuan reruntuhan Candi Boko yang terletak hanya 5 km arah selatan dari lokasi Candi Prambanan menegaskan bahwa kawasan sekitar candi adalah pusat pemerintahan kerajaan Mataram Hindu dari Dinasti Sanjaya. Perlu diketahui, Candi Boko adalah bekas kompleks istana Kerajaan Mataram Hindu pada masa itu menurut bukti-bukti sejarah dan merupakan pusat pemerintahan.
Rasa hormat yang besar dari masyarakat lokal terhadap candi ini memunculkan legenda Roro Jonggrang yang terkenal itu.
Alamat Candi Prambanan: Prambanan, Daerah Istimewa Yogyakarta | (0274) 496401
Peta Lokasi: klik di sini
Koordinat GPS: -7.751919,110.492006
Baca juga: Kunjungi 13 Tempat Wisata Candi di Jogja Paling Menawan

2. Pantai Parangtritis

Berjarak sekitar 28 km dari pusat kota Jogja, Pantai Parangtritis adalah pantai di Jogja dengan deburan ombak yang cukup besar, memiliki tebing batu yang menjulang tinggi dan berhampar pasir vulkanis hitam yang kemilau tatkala diterpa sinar matahari.
Pantai Parangtritis
Pantai Parangtritis
Menurut kisah dan keyakinan masyarakat lokal, pantai Jogja yang satu ini adalah juga tempat yang anggap suci atau keramat. Berdasarkan legenda, pantai ini adalah kediaman Kanjeng Ratu Kidul, penguasa Pantai Selatan yang terkenal dengan pakaiannya yang berwarna hijau. Oleh sebab itu, pengunjung pantai dilarang menggunakan pakaian warna hijau ketika berada di kawasan pantai Parangtritis ini.
Gemuruh ombak dan udara pantai yang sejuk adalah daya pikat yang ada di tempat wisata Jogja yang satu ini. Beberapa bukit hijau nan subur adalah suguhan panorma yang menambah daya pikat pantai Parangtritis. Jika suka, Anda dapat pergi ke Parangwedang, sebuah tempat sumber air panas di Jogja dan Anda dapat merendam tubuh untuk mendapatkan kesegaran. Selain itu, bersantai di gubug yang berjejer di pinggir pantai adalah pengalaman menarik tatkala menikmati wisata pantai di Jogja yang satu ini.
Alamat Pantai Parangtritis: Kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Peta Lokasi: klik di sini
Koordinat GPS: -8.0207581,110.3124376
Baca juga: Inilah 12 Tempat Wisata Pantai di Jogja Paling Menarik

3. Resor Kaliurang

Inilah suguhan pemandangan hijau nan memikat dengan udara yang begitu sejuk di Jogja. Wisata Kaliurang adalah salah satu tempat terbaik untuk melepaskan diri dari keramaian kota dan ragam aktivitas sehari-hari. Berada di dataran tinggi dengan ketinggian 900 m dpl, udara sejuk sungguh menyegarkan bagi tubuh.
Resor Kaliurang
Resor Kaliurang
Salah tempat wisata di Jogja ini menawarkan sejumlah kegiatan wisata menarik, di antaranya berenang, berjalan-jalan, dan bersantai. Tempat terbaik untuk berenang adalah air terjun Telogo Muncar dan kolam renangnya. Menyusuri setiap sisi resor Kaliurang ini adalah pengalaman wisata menarik yang dapat Anda temukan. Bagi para pecinta gunung, resor ini adalah juga tempat menginap bagi mereka yang ingin medaki ke Gunung Merapi.
Baca juga: Ini 6 Spot Menarik Wisata Kaliurang di Kaki Merapi Jogja
Alamat Resor Kaliurang: Desa Hargobinangun, Kec. Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Peta Lokasi: klik di sini
Koordinat GPS: -7.596794,110.426213

4. Malioboro

Inilah jalan di Jogja yang menjadi salah satu pilihan favorit para penikmat perjalanan untuk menghabiskan waktu di Jogja. Di sepanjang jalan Malioboro, Anda dapat berbelanja ria dan mendapatkan salah satu barang unik khas Jogja. Jika suka, Anda bahkan dapat menyusuri toko-toko yang ada di pasar Beringharjo saat siang hari. Kawasan Malioboro ini adalah salah satu tujuan wisata belanja Jogjakarta yang terkenal.
Tahukah Anda, Jalan Malioboro awalnya digunakan sebagai rute upacara dan membentuk sebuah garis lurus jika ditarik dari Keraton Yogyakarta ke Gunung Merapi.
Malioboro Jogja
Malioboro Jogja
Di Malioboro, Anda bahkan dapat menikmati sajian kuliner atau menyantap hidangan di lesehan. Di malam hari, kuliner angkringan Jogja dapat Anda nikmati di kawasan ini. Malioboro adalah destinasi favorit di Jogja, yang bahkan hanya dengan duduk bersantai di depan Monumen Serangan 11 Maret, Anda dapat menikmati suasana Malioboro yang memikat.
Alamat Malioboro: Jl. Malioboro, Daerah Istimewa Yogyakarta
Peta Lokasi: klik di sini
Koordinat GPS: -7.7935099,110.3656956
Baca juga: Inilah 13 Spot Wisata Gunungkidul Jogja Paling Populer

5. Keraton Yogyakarta

Keraton Yogyakarta adalah contoh terbaik karya arsitektur tradisional Jawa yang paling menarik. Keraton ini selesai dibangun pada tahun 1790. Inilah pusat kegiatan kesultanan di Jogja. Sultan Yogya adalah gubernur di provinsi Yogyakarta, sekaligus pula adalah kepala budaya di Jogja yang dihormati dan dicintai oleh seluruh masyarakat Jogja.
Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta
Berjalan-jalan di sekitar istana dan menelusuri setiap detail kecil di kompleks kerajaan adalah cara terbaik menikmati salah satu tempat wisata di Jogja ini. Salah satu bangunan yang paling mengesankan di Keraton Yogyakarta adalah Bangsal Kencono, yakni sebuah “paviliun bertahtakan emas”. Bangunan megah ini merupakan contoh kesenian Jawa yang mencerminkan keragaman agama dan budaya daerah. Anda tidak akan menemukan penjaga militer di dalam kompleks keraton ini karena diyakini wilayah keraton dilindungi oleh kekuatan makhluk halus.
Alamat Keraton Yogyakarta: Jl. Alun-Alun Utara, Daerah Istimewa Yogyakarta
Peta Lokasi: klik di sini
Koordinat GPS: -7.805284,110.364203
Baca juga: 6 Oleh-Oleh Khas Jogja Paling Favorit

6. Museum Sonobudoyo

Inilah museum di Jogja yang menyuguhkan Anda akan sejarah, budaya, dan arsitektur bangunan Jawa yang mengagumkan. Diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwana VIII pada tahun 1935, Museum Sonobudoyo adalah rumah koleksi budaya dan sejarah Jawa yang paling lengkap di Indonesia setelah Museum Nasional Republik Indonesia yang ada di Jakarta.
Museum Sonobudoyo
Museum Sonobudoyo
Museum Sonobudoyo terbuka bagi umum, mulai dari pukul 8 pagi hingga 2 sore. Pada hari senin, hari libur, dan hari besar akan tutup untuk kunjungan publik. Untuk dapat masuk ke tempat wisata Jogja yang satu ini, Anda harus membayar tiket masuk Museum Sonobudoyo sebesar Rp 3 ribu per orang (dewasa) dan Rp 2.500 per orang (anak-anak). Untuk turis asing, harga tiket masuk sebesar Rp 5 ribu per orang.
Di museum ini, Anda dapat menyaksikan pertunjukkan wayang kulit (dengan menggunakan bahasa Jawa diiringi dengan musik gamelan Jawa) mulai dari pukul 20.00 hingga 22.00 di malam hari. Untuk menonton, Anda harus membayar tiket pertunjukan wayang sebesar Rp 20 ribu per orang.
Alamat Museum Sonobudoyo: Jl. Trikora No. 6, Pendowoharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta
Peta Lokasi: klik di sini
Koordinat GPS: -7.802306,110.363902

7. Candi Plaosan

Candi Plaosan terletak dekat dengan Candi Prambanan, memiliki pesona unik di antara sejumlah tempat wisata candi di Jogja. Candi Plaosan ini dibangun oleh Rakai Panangkaran, salah seorang raja dari Dinasti Syailendra, yang juga mendirikan Candi Borobudur dan Candi Sewu. Candi ini disebut juga candi kembar, terbagi atas dua bagian, yakni Candi Plaosan Kidul dan Candi Plaosan Lor. Letak keduanya saling berdekatan, hanya berjarak sekitar 100 meter.
Candi Plaosan
Candi Plaosan
Dari corak bangunan candi, diketahui bahwa tempat wisata di Jogja yang satu ini adalah perpaduan antara dua kebudayaan, yaitu Hindu dan Buddha. Menurut keyakinan masyarakat lokal, Candi Plaosan ini memiliki kekuatan cinta kasih antara Rakai Pikatan dan Pramudya Wardhani. Oleh karenanya, diyakini akan mendatangkan berkah bagi pasangan pria dan wanita. Itulah sebab objek wisata candi ini cukup populer bagi pasangan suami istri yang ingin dikaruniai kelahiran seorang anak.
Alamat Candi Plaosan: Kokosan, Prambanan, Jawa Tengah
Peta Lokasi: klik di sini
Koordinat GPS: -7.740434,110.504547

8. Pantai Baron

Pantai yang berjarak sekitar 65 km dari pusat kota Jogja ini memiliki pesona panorama yang indah dan adalah tempat bagi Anda yang ingin menyantap aneka hidangan laut. Pantai Baron ini sesungguhnya adalah sebuah teluk dengan keberadaan dua buah bukit yang mengapitnya di sisi kiri dan kanannya.
Pantai Baron
Pantai Baron
Daya pikat objek wisata pantai Jogja yang satu ini adalah pada sajian kuliner laut yang lezat. Anda dapat mencicipi lobster, ikan kakap, bawal putih, hingga tongkol. Pantai Baron adalah juga dermaga bagi para nelayan, Anda akan menjumpai adanya pelelangan ikan di kawasan pantai ini.
Alamat Pantai Baron: Kanigoro, Daerah Istimewa Yogyakarta
Peta Lokasi: klik di sini
Koordinat GPS: -8.128825,110.548776
Baca juga: Rekomendasi Tempat Wisata Kuliner Jogja Paling Menarik

9. Kota Gede

Di sinilah tempat Panembahan Senopati, pendiri kerajaan Mataram baru mendirikan istananya pada tahun 1575. Dari garis keturunannya, Panembahan Senopati adalah keturunan langsung dari penguasa Mataram kuno yang membangun Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Kota Gede adalah tempat wisata di Jogja yang tepat bagi Anda yang ingin menikmati wisata dengan berjalan kaki. Di daerah ini, Anda dapat menjumpai toko-toko perak tradisional dan rumah berubin mosaik berjajar di tepi jalan, dahulu rumah-rumah ini merupakan rumah para bangsawan dan pedagang kerajaan. Anda dapat melihat-lihat dan membeli kerajinan perak buatan tangan yang menarik dari tempat ini.
Kota Gede
Kota Gede
Saat ini, kawasan Kota Gede adalah pusat industri perak di Yogyakarta. Selain itu, Anda juga dapat mengunjungi sebuah situs kuno yang merupakan tempat pemakaman anggota kerajaan di Kota Gede ini. Hanya saja, Anda harus memakai pakaian Jawa yang dapat disewa di pos pendaftaran sebab makam raja-raja Mataram yang ada di tempat ini dianggap suci.
Alamat Kota Gede: Kota Gede, Daerah Istimewa Yogyakarta
Peta Lokasi: klik di sini
Koordinat GPS: -7.828262,110.39986

10. Goa Selarong

Tempat wisata Jogja yang satu ini dikenal pula sebagai tempat wisata religius di Jogja. Banyak pengunjung datang ke Goa Selarong untuk melakukan meditasi dan aneka ritual lainnya. Goa Selarong adalah tempat di mana perjuangan Pangeran Diponegoro berpusat, yang menjadi markas gerilya dalam peperangan melawan penjajahan Belanda.
Goa Selarong Jogja
Goa Selarong Jogja
Bagi sebagian kalangan, goa ini dianggap memiliki nilai mistik dan mengandung misteri. Untuk dapat menikmati wisata di Goa Selarong, Anda dapat membayar tiket masuk sebesar Rp 2 ribu per orang. Jika membawa kendaraan, maka Anda juga harus membayar biaya parkir. Fasilitas publik yang tersedia di tempat wisata Goa Selarong di antaranya adalah toilet umum, tempat ibadah, sarana bermain, gardu pandang, pendopo untuk beristirahat, dan bahkan dapat dijadikan sebagai bumi perkemahan jika Anda suka.
Alamat Goa Selarong: Guwosari, Pajangan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Peta Lokasi: klik di sini
Koordinat GPS: -7.865632,110.313009
Baca juga: Gua Selarong, Pesona Religi Wisata Goa di Jogja

11. Goa Jomblang

Goa yang terletak di Desa Jetis Wetan, Kecataman Semanu, Kabupaten Gunung Kidul ini memiliki pesona wisata goa yang disebut sebagai “Cahaya Surgawi”. Jika Anda menyusuri hingga ke dasar goa, Anda akan menemukan sebuah lorong alami yang merupakan penghubung antara Goa Jomblang dan Goa Grubug.
Goa Jomblang
Goa Jomblang
Di sinilah Anda dapat menyaksikan stalagmit hijau kecokelatan dan sinar matahari yang menembus kegelapan dalam goa, menghadirkan sebuah pemandangan wisata goa nan memukau yang menerangi stalaktit dan stalagmit sehingga lantai gua begitu indah, dan sebagian orang menyebutnya sebagai Cahaya Surgawi.
Alamat Goa Jomblang: Padukuhan Jetis Wetan, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Peta Lokasi: klik di sini
Koordinat GPS: -8.028667,110.638361

12. Taman Pintar Yogyakarta

Berada di pusat kota Jogja, Taman Pintar Yogyakarta adalah sebuah  laboratorium dengan kemasan rekreasi yang sangat bermanfaat bagi para pelajar. Inilah tempat di mana para siswa dapat secara bebas dan leluasa mendalami pelajaran sains di sekolah melalui pengamatan langsung.
Taman Pintar Yogyakarta
Taman Pintar Yogyakarta
Sebagai wahana rekreasi dan belajar, Taman Pintar terbuka untuk umum tidak terkecuali bagi rombongan pelajar. Tersedia berbagai fasilitas penunjang, diantaranya adalah food court, ruang audiovisual, area bermain (playground), dan ruang pertemuan multifungsi (exhibition hall).
Untuk dapat masuk, Anda harus membayar tiket masuk Taman Pintar Yogyakarta ini sebesar Rp 15 ribu per orang (dewasa), Rp 8 ribu per orang (anak-anak), dan Rp 15 ribu per orang (bagi yang ingin ke planetarium).
Alamat Taman Pintar Yogyakarta: Jalan Senopati No.1-3, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta | (0274) 583631
Peta Lokasi: klik di sini
Koordinat GPS: -7.80073,110.367735

sejarah berdirinya PSIM

PSIM. kependekan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Mataram adalah sebuah klub sepak bola di Yogyakarta yang didirikan pada 5 September 1929 dengan nama awal Persatuan Sepakraga Mataram (PSM). Nama Mataram digunakan karena Yogyakarta merupakan pusat pemerintahan kerajaan Mataram (Ngayogyakarta Hadiningrat). Kemudian pada tanggal 27 Juli 1930 nama PSM diubah menjadi PSIM seperti yang dikenal sekarang. Salah satu pemain PSIM yang menjadi legenda bagi sepak bola Indonesia adalah R. Maladi yang merupakan kiper PSIM dalam kompetisi Perserikatan 1931.
Saat ini PSIM berlaga di Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, dengan pelatih Seto Nurdiantoro. PSIM memiliki kelompok suporter yang bernama Brajamusti (Brayat Jogja Mataram Utama Sejati)
Sejarah terbentuknya PSIM dimulai pada tanggal 5 September 1929 dengan lahirnya organisasi sepak bola yang diberi nama Perserikatan Sepak Raga Mataram atau disingkat PSM. Nama Mataram digunakan karena Yogyakarta merupakan pusat kerajaan Mataram. Kemudian pada tanggal 27 Juli 1930 nama PSM diubah menjadi Perserikatan Sepak Bola Indonesia Mataram atau disingkat PSIM sebagai akibat tuntutan pergerakan kebangsaan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. PSIM sendiri saat itu sesungguhnya merupakan suatu badan perjuangan bangsa dan Negara Indonesia.
Pada tanggal 19 April 1930, PSIM bersama dengan VIJ Jakarta (sekarang Persija Jakarta), BIVB Bandung (Persib Bandung), MIVB (PPSM Magelang), MVB (Madiun Putra FC) SIVB (Persebaya Surabaya), VVB (Persis Solo), YVC (Persijap Jepara) turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. PSIM dalam pertemuan tersebut diwakili oleh HA Hamid, Daslam, dan Amir Noto. Setelah melalui perbagai pertemuan akhirnya disepakati berdirinya organisasi induk yang diberi nama Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia (PSSI) pada tahun 1931 dan berkedudukan di Yogyakarta.
Sejak tahun itu pulalah kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. Dalam kompetisi perserikatan, PSIM pernah menjadi juara pada tahun 1932 setelah dalam pertandingan final di Jakarta mengalahkan VIJ Jakarta. Selanjutnya PSIM berkali -kali hanya dapat menduduki peringkat kedua setelah kalah dalam pertandingan final kompetisi perserikatan pada tahun 1939, 1940, 1941, 1943, dan 1948.
Sejak Liga Indonesia bergulir pada tahun 1994, prestasi PSIM mengalami pasang surut yang ditandai dengan naik turunnya PSIM dari divisi utama ke divisiI Liga Indonesia. PSIM pernah mengalami degradasi pada Liga Indonesia 1994/1995 dan promosi dua tahun kemudian. Setelah bertanding selama tiga musim di divisi utama, PSIM kembali harus terdegradasi ke Divisi I pada musim kompetisi 1999/2000.
Tiga tahun kemudian pada Divisi I Liga Indonesia 2003 PSIM baru bangkit dan membidik target untuk promosi dengan persiapan tim yang matang. Di babak penyisihan PSIM bahkan dua kali mengkandaskan tim favorit Persebaya Surabaya dalam pertandingan tandang kandang dengan skor telak 3-1, dan 3-0, dan menjuarai Grup C. Sayangnya keperkasaan PSIM semakin lama semakin luntursehingga gagal melanjutkan dominasinya pada babak 8 besar yang berlangsung dengan kompetisi penuh. PSIM yang sejak awal memimpin klasemen harus puas berada di peringkat ke-4, dan berkesempatan untuk mengikuti playoff. Di babak playoff yang dimainkan di Solo, PSIM kalah bersaing dengan Persela Lamongan hanya karena perbedaan jumlah gol.
Akhirnya, pada tahun 2005 PSIM berhasil lolos ke kasta tertinggi liga indonesia setelah keluar sebagai juara divisi I yang dalam pertandingan final mengalahkan Persiwa Wamena di stadion Si Halak Harupat Bandung dengan skor 2-1. Mulai 2010 PSIM semakin eksis di kancah sepakbola nasional dengan prestasi yang semakin meningkat dan akhirnya mulai kompetisi 2011/2012 PSIM telah menjadi tim profesional yang tidak lagi mengandalkan dana dari APBD.
Dari sekian banyak pertemuan-pertemuan melibatkan laskar-laskar PSIM waktu itu maka pada tanggal 15 Februari 2003 di Yogyakarta tepatnya di Balai RK Mangkukusuman Markas Laskar PSIM yaitu Hooligans. H.Guntur Artamaji sebagai penggagas dikumpulnya sekelompok laskar PSIM sebelum adanya Brajamusti ( Hooligans, Mgr, Cobra Mataram, Dahkota, Baju Barat, Pathuk squad & Cidelaras). Menetapkan pemilihan nama Suporter PSIM melalui Sayembara surat kabar dan akhirnya terpilih dari sekian banyak nama-nama akhirnya dipilih nama Brajamusti kepanjangan dari 'Brayat Jogja Mataram Utama Sejati'.
Arti sesungguh nya dari kata Brajamusti adalah Aji-ajian sakti dari Gatutkaca. Bima adalah salah satu dari pandawa lima, mempunyai anak Gatutkaca. Dia adalah raksasa di Mahabharata dan hanya muncul pada saat perang Baratayuda, dijadikan idola pahlawan yang gagah perkasa dalam pewayangan dengan berbagai cerita dan kesaktiannya dengan aji-ajian Brajamusti yang sampai saat ini masih bisa dipelajari dikalangan masyarat Jawa.
Maksud dari pengambilan nama Brajamusti untuk wadah suporter PSIM adalah supaya Brajamusti menjadi senjata atau aji-ajian yang ampuh untuk PSIM untuk menghadapi lawan-lawannya dipentas sepakbola Nasional. Jadi Brajamusti selalu ada disamping PSIM dimanapun berlaga.